Mioma Uterus
Download Pdf

Apa itu Mioma Uterus?
Mioma Uterus / Fibroid / miom merupakan pertumbuhan jinak dalam rahim yang tersusun atas jaringan otot polos. Lokasi pertumbuhan dapat terletak pada dalam rongga rahim, diantara lapisan dinding rahim, maupun rongga panggul. Ukuran dan jumlah miom dapat bervariasi antar individu. 1
Mengenal Mioma Uterus Lebih Dalam
Pertumbuhan dilatarbelakangi oleh faktor genetik dan sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut dapat memicu pertumbuhan mioma dan peningkatan pembelahan serta ketahanan sel. Perkembangan miom bergantung pada siklus haid, dimana aktivitas tertinggi terdapat pada fase luteal. Pada fase tersebut, terjadi peningkatan kadar dan peran dari hormon progesteron yang memicu pembelahan dan pertumbuhan sel penyusun mioma. 1,2
Selain itu, enzim aromatase yang diproduksi oleh sel lemak dan indung telur berperan dalam penyusunan hormon estrogen. Obesitas menjadi faktor risiko mioma uteri sebagaimana individu yang obese memiliki sel lemak yang lebih banyak dibandingkan individu non-obese. Wanita yang tidak pernah hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami miom dibandingkan mereka yang sudah pernah hamil. Wanita yang pernah hamil dan menyusui mengalami penurunan estrogen selama masa tersebut. 1,2
Ada Berapa Jenis Mioma Uterus?
Mioma uterus pada umumnya memiliki komposisi yang sama. Miom dikelompokkan berdasarkan lokasi pertumbuhannya dalam rahim. Secara garis besar, terdapat tiga kelompok utama letak pertumbuhan mioma uterus.
- Mioma Submucosal: pertumbuhan miom dibawah lapisan mukus dari rahim, tidak melibatkan lapisan otot rahim. Mioma tipe ini umumnya mendesak rongga rahim. Pada kasus tertentu, pertumbuhan mioma submukosa sangat besar dan bertangkai (pedunculated mioma) hingga dapat masuk dan menutupi liang vagina (Geburt mioma)
- Mioma Intramural: miom tipe ini tumbuh pada lapisan otot rahim (miometrium)
- Mioma Subserosal: pertumbuhan miom subserosa terletak pada lapisan terluar rahim. Berdasarkan lokasinya, tipe subserosal mendesak rongga perut dibandingkan rongga rahim.
Dengan klasifikasi, ahli ginekologi dapat memprediksi derajat kesulitan dan persiapan prosedur yang dibutuhkan, serta menentukan tatalaksana selanjutnya.
Bagaimana Gejala Mioma Uterus
Wanita dengan miom umumnya memiliki keluhan perdarahan di luar masa haid, gejala tersebut tergantung dengan ukuran dan lokasi dari miom. Keluhan lainnya wanita dengan miom adalah lemah, letih, lesu akibat kurang darah / anemia, nyeri panggul, inkontinensi urin dan konstipasi yang merupakan efek desak ruang pada panggul.
Faktor Risiko Mioma Uterus
Beberapa faktor dibawah diduga dapat meningkatkan risiko kejadian miom, antara lain 3:
- Wanita usia Reproduktif (16 – 50 tahun)
- Obesitas
- Belum memiliki anak
- Riwayat keluarga dengan mioma uterus
- Defisiensi Vitamin D
- Konsumsi produk kedelai berlebih
Apakah Mioma Uterus Merupakan Penyakit Turunan?
Apabila kita ulas kembali faktor risiko mioma, dapat kita tarik kesimpulan bahwa mioma uterus merupakan penyakit yang didapat dan juga menurun. Faktor genetik mempengaruhi pertumbuhan mioma. Seorang wanita dengan riwayat mioma pada saudari atau ibu kandung meningkatkan risiko terjadinya mioma. Tidak seluruh wanita obese, defisiensi vitamin D, atau tidak memiliki anak mengalami mioma. 1
Apakah Ada Hubungan Mioma Dengan Infertilitas?
Hingga saat ini berbagai penelitian menyatakan adanya penurunan peluang kehamilan pada kasus wanita dengan mioma. Penyebab gangguan kesuburan pada kasus mioma disebabkan adanya perubahan rongga rahim akibat desakan miom yang menyebabkan penurunan peluang perlekatan janin kepada rahim (implantation). Kehamilan dengan Mioma telah ditemukan menyebabkan peningkatan angka keguguran, operasi sesar akibat komplikasi persalinan, dan insidensi perdarahan pasca salin.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan wanita dengan mioma uterus untuk memiliki kehamilan normal. Kebutuhan tindak pembedahan atau teknologi reproduksi berbantu dapat ditentukan oleh dokter Subspesialis Fertilitas. 1
Apakah Kita Perlu Khawatir Pada Kehamilan Dengan Mioma Uterus?
Sebagian besar pasien dengan mioma uterus dapat menjalani kehamilan normal, namun perlu dipahami bahwa selama kehamilan pasien membutuhkan monitoring dan konseling oleh dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi. Beberapa komplikasi kehamilan seperti gangguan plasenta, malpresentasi janin, keguguran, dan perdarahan pasca salin telah teridentifikasi pada pasien dengan mioma uterus. Oleh karena itu, monitoring dilakukan untuk memantau dan menangani risiko komplikasi dengan cepat. 1
Pemeriksaan dan Penatalaksanaan
Pemeriksaan fisik dimulai dengan pemeriksaan panggul untuk melihat efek dari pembesaran atau penekanan organ. Pemeriksaan panggul dapat menilai ukuran, posisi, dan mobilitas dari uterus. Pemeriksaan lanjutan yang dapat diajukan antara lain pencitraan seperti USG, atau MRI.
Penatalaksanaan miom dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni dengan pengobatan maupun pembedahan. Pengobatan umumnya menggunakan obat-obatan hormonal, analgetik, dan antifibrinolitik untuk mengatasi pertumbuhan miom dan perdarahan.
Pembedahan seperti miomektomi dan histerektomi hanya ditujukan pada kelompok wanita dengan keluhan nyeri berat, tidak berespon terhadap terapi pengobatan, atau ukuran miom yang besar. Penentuan pengobatan atau pembedahan ditentukan setelah menilai keadaan yang dialami oleh individu. 1
Apakah Mioma Uterus Dapat Muncul Kembali Setelah Pengobatan atau Penatalaksanaan?
Definisi muncul kembali (rekurensi) dianggap kurang tepat sebagaimana tindak operasi dapat mengangkat mioma, namun perlu dipahami bahwa mioma uterus merupakan penyakit yang berhubungan dengan hormon reproduksi. Selama hormon tersebut masih aktif diproduksi oleh tubuh, tidak menutup kemungkinan bahwa mioma baru dapat tumbuh. Penanganan konservatif (non-pembedahan) memiliki risiko rekurensi yang lebih tinggi dibandingkan tindak pembedahan. Meskipun demikian, tindak konservatif sangat dianjurkan bagi pasien yang masih ingin memiliki anak. Miomektomi dapat dilakukan sebagai alternatif pada wanita yang tidak merespon terhadap penanganan konservatif, namun masih ingin memiliki anak. Histerektomi merupakan tindak pengangkatan rahim dan merupakan solusi permanen dalam penanganan keluhan seputar mioma uterus. 1
Key Facts
- Mioma Uterus merupakan pertumbuhan jinak pada rahim
- Perdarahan di luar masa haid merupakan gejala umum pada pasien dengan mioma uterus
- Pasien dengan mioma uterus dapat menjalani kehamilan
- Terdapat berbagai pilihan penanganan mioma pada pasien yang masih menginginkan keturunan
- Mioma Uterus baru dapat tumbuh meskipun sudah menjalani penanganan
Referensi
1 HIFERI POGI. 2021. Konsensus Mioma Uteri: Revisi 2021.
2 Yalemedicine. 2022. Uterine Myoma (Fibroids).
3 National Institute of Health. 2018. What are the Risk Factors for Uterine Fibroids?
4 National Health Service. 2022. Fibroids: Complications.