In Vitro Fertilization (IVF)

Download Pdf

...

 

Apa itu IVF?

IVF merupakan salah satu prosedur teknologi reproduksi berbantu. Prosedur ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi infertilitas. Secara garis besar, prosedur IVF meliputi pengambilan sel telur wanita dan sel sperma pria yang kemudian dipertemukan untuk proses pembuahan. Setelah pembuahan, embrio dapat ditransfer ke dalam rahim.

Apa itu Inferitlitas?

Infertilitas merupakan kegagalan sebuah pasangan untuk mendapatkan kehamilan sekurang-kurangnya dalam 12 bulan melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi. Terdapat dua tipe infertilitas, yakni infertilitas primer dan sekunder. Secara definisi, infertiltias primer sesuai dengan yang telah disebutkan, namun infertilitas sekunder merupakan ketidakmampuan seseorang untuk memiliki anak atau mempertahankan kehamilannya setelah sebelumnya memiliki anak lahir hidup.

Kondisi infertilitas dapat menimbulkan masalah ekonomi maupun psikologis sebuah pasangan. Seringkali permasalahan infertilitas dibebankan pada wanita, padahal infertilitas juga dapat disebabkan oleh faktor pria. Oleh karena itu, penanganan infertilitas membutuhkan evaluasi dari pihak suami dan istri.

Sejarah IVF

Teknologi reproduksi berbantu sudah direncanakan dan dikembangkan sejak lampau, namun tahun 1978 merupakan titik dimana prosedur IVF mulai dipandang dunia. Pada tahun tersebut, terdapat seorang bayi lahir dengan teknologi IVF. Berbagai metode teknologi reproduksi berbantu pada masa lalu memiliki banyak syarat dan limitasi, bahkan wanita dengan gangguan pada kedua saluran indung telur. Meskipun demikian, teknologi IVF pada saat itu masih memiliki limitasi, yakni tidak dapat dilakukan pada pasangan dengan gangguan kualitas sel sperma. Pada tahun 1980, berbagai penelitian dilakukan untuk mengatasi hal tersebut hingga menghasilkan prosedur yang hingga saat ini rutin dilakukan pada IVF, yaitu Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI).

Apa kepentingan IVF?

Prosedur IVF merupakan pilihan penanganan infertilitas tanpa melihat penyebabnya. Konsep utama prosedur IVF adalah pembuahan di luar rahim, dokter akan mengambil sel telur pada indung telur pasien melalui proses pembedahan kecil. Setelah itu, ahli embriologis akan mempersiapkan sel sperma pasangan pasien, lalu dilakukan proses pembuahan.

Siapa yang menjadi kandidat untuk IVF?

Kandidat utama IVF adalah pasangan yang mengalami infertilitas, yakni akibat gangguan struktur organ reproduksi wanita baik akibat penyakit atau non-penyakit, atau abnormalitas sel sperma pria.

Pada kasus infertilitas pria, prosedur khusus berupa Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) dapat dilakukan. Prosedur ini melibatkan penyuntikkan sel sperma langsung kepada sel telur untuk memfasilitasi pembuahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan investigasi penyebab infertilitas pada sebuah pasangan dengan tujuan menentukan solusi yang tepat.

Bagaimana Tahapan IVF?

Sebelum melakukan IVF, seorang pasangan yang mengalami infertilitas akan diwawancara oleh dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi bidang Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas untuk mengenali penyebab dari kondisi yang menggarisbawahi keadaan infertilitas. Pemeriksaan dan evaluasi fungsi reproduksi kedua pasangan akan dilakukan sebelum menjalani IVF. Apabila pasangan dianggap layak melakukan IVF, beberapa tahap berikut dapat dijalankan oleh pasangan dalam supervisi dokter:

1.   Ovarian Stimulation: tahap ini memiliki fokus untuk memperoleh sel telur dengan melakukan induksi hormonal pada indung telur. Pasien dapat diberikan beberapa terapi hormonal dan di monitor perkembangan folikel selama tahapan ini.

2.   Egg Retrieval: dokter akan menentukan kapan tahapan perolehan sel telur dilakukan. Umumnya penentuan ini berdasarkan penilaian kadar hormon darah dan jumlah serta ukuran folikel indung telur yang tampak melalui USG. Prosedur ini melibatkan pembedahan kecil dalam rangka memperoleh sel telur.

3.   Insemination: dalam laboratorium, sel telur yang telah diperoleh akan dibuahi oleh sel sperma pasangan.

4.   Embryo Transfer: Fase terakhir melibatkan proses memasukkan hasil pembuahan ke dalam rahim. Dokter akan melakukan proses ini dengan memasukkan kateter melalui serviks, kemudian melakukan deposit embrio ke dalam rahim.

Pada beberapa pasangan, oocyte cryopreservation – metode penyimpanan sel telur menggunakan teknik pembekuan – dapat dilakukan atas indikasi antara lain menghindari risiko dan komplikasi tahapan induksi indung telur, atau menyimpan sel telur dengan kualitas terbaik sebelum menjalani kemoterapi pada pasien dengan keganasan.

Berapa Tingkat Keberhasilan IVF?

Tingkat keberhasilan IVF tergantung dengan kondisi penyebab infertilitas dan usia wanita yang hendak menjalani prosedur. Wanita usia muda umumnya memiliki peluang keberhasilan IVF yang lebih tinggi. Meskipun demikian, wanita usia dibawah 35 tahun dengan infertilitas yang tidak diketahui memiliki peluang sekitar ± 30 %.

Apakah IVF Memiliki Risiko?

IVF tidak selalu menghasilkan kehamilan, hal tersebut tentunya dapat menguras tenaga dan emosi. Konseling dapat dilakukan pada pasangan yang membutuhkan pertolongan menjalani proses.

Adapun beberapa risiko dan efek samping IVF, meliputi:

-      Kehamilan kembar (twin pregnancy): meskipun merupakan sebuah kebanggaan bagi hamper seluruh pasangan untuk memiliki anak kembar, kehamilan kembar memiliki risiko kesehatan baik untuk ibu dan janin. Kehamilan kembar berkorelasi dengan kelahiran prematur dan lahir dengan berat badan rendah. Sedangkan pada ibu, kehamilan kembar dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, diabetes kehamilan dan operasi sesar.

-      Kehamilan luar kandungan (ectopic pregnancy): kehamilan luar kandungan merupakan kejadian penempelan janin tidak pada tempat yang semestinya, yakni saluran indung telur, indung telur, atau bahkan rongga perut.

-      Sindrom hiperstimulasi ovarium (Ovarian Hyperstimulation Syndrome/OHSS): kondisi indung telur yang overaksi akibat pengobatan pada fase stimulasi, pada OHSS indung telur menghasilkan banyak folikel sehingga membesar dan sangat nyeri.

Key Facts:

-      Prosedur fertilitas yang memfasilitasi pembuahan sel telur dan sel sperma

-      Keberhasilan IVF bergantung dengan usia dan penyebab infertilitas.

-      IVF merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan pada hampir seluruh kasus infertilitas.

-      IVF memiliki risiko kehamilan kembar

Referensi

HIFERI et al., 2019. Konsensus Penanganan Infertilitas.

Choe J, Shanks AL. In Vitro Fertilization. [Updated 2022 Sep 5]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-.

Bosch E, De Vos M, Humaidan P. The Future of Cryopreservation in Assisted Reproductive Technologies. Front Endocrinol (Lausanne). 2020 Feb 20;11:67. doi: 10.3389/fendo.2020.00067. PMID: 32153506; PMCID: PMC7044122

Wang J, Sauer MV. In vitro fertilization (IVF): a review of 3 decades of clinical innovation and technological advancement. Ther Clin Risk Manag. 2006 Dec;2(4):355-64. doi: 10.2147/tcrm.2006.2.4.355. PMID: 18360648; PMCID: PMC1936357

 Yale Medicine (2022) In vitro fertilization (IVF). Yale Medicine. Available at: https://www.yalemedicine.org/conditions/ivf (Accessed: December 28, 2022).

 National Health Services (2021). IVF. NHS. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/ivf/



Back to Previous Page
© 2024 Organisasi HIFERI Indonesia
Privacy Policy