Amenorrhea

Download Pdf

...

 

Apa itu Amenorrhea?

Amenorrhea merupakan keadaan tidak adanya menstruasi pada wanita. Amenorrhea sendiri bukanlah penyakit, namun merupakan sebuah gejala. Amenorrhea dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti; gangguan keseimbangan hormonal, genetik, atau gangguan struktural organ reproduksi. Perlu dipahami bahwa amenorrhea dianggap normal pada anak (sebelum pubertas), saat hamil dan menyusui (nifas), serta setelah menopause. 1

Mengenal jenis amenorrhea lainnya

Amenorrhea dikelompokkan menjadi dua; amenorrhea primer dan amenorrhea sekunder.

Amenorrhea primer merupakan jenis amenorrhea yang dapat dialami remaja pubertas. Keluhan utama yang sering disampaikan adalah tidak adanya menstruasi meski sudah beranjak usia 16 tahun. Amenorrhea primer umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan (congenital).

Amenorrhea sekunder merupakan varian amenorrhea yang lebih sering dijumpai. Amenorrhea sekunder ditandai dengan hilangnya (absence) menstruasi lebih dari tiga periode berturut-turut setelah sebelumnya mengalami menstruasi secara normal.

Apa Penyebab amenorrhea?

Amenorrhea dapat terjadi secara alami pada wanita, yaitu pada saat masa kanak, hamil, menyusui, atau setelah menopause. Selain pada fase tersebut, amenorrhea dianggap tidak normal, penyebabnya antara lain [1,2]:

Amenorrhea Primer:

-      Kelainan genetik: beberapa kasus kelainan genetik memiliki amenorrhea sebagai gejala. Seperti pada kasus Turner Syndrome, pasien kekurangan satu kromosom X, menyebabkan infertilitas pada penderita akibat tidak matangnya organ reproduksi.

-      Ovarian Failure: dikenal sebagai primary ovarian insufficiency, keadaan dimana terjadi penurunan fungsi normal dari indung telur sebelum usia 40 tahun. Kejadian ovarian failure umumnya berhubungan dengan gangguan genetic.

-      Gangguan struktur organ reproduksi

Pada beberapa kasus, janin yang terpapar hormon tertentu dalam kadar berlebihan atau bahkan kurang dapat menyebabkan gangguan perkembangan organ reproduksinya. Hymen imperforate merupakan keadaan selaput dara yang tidak bermuara, sehingga seorang wanita dengan selaput dara tipe ini tidak dapat mengeluarkan darah haid, memberikan keadaan seakan-akan tidak terjadi haid. Kondisi lain yang dikenal sebagai pseudohermaphrodite, keadaan dimana seseorang memiliki jenis kelamin yang sesuai dengan kromosomnya namun tampakan kelaminnya berbeda. Pseudohermaphrodite laki-laki memiliki buah zakar yang fungsional, namun pada saat masa kandungan terdapat kurangnya hormon maskulinisasi sehingga ia lahir dengan tampilan kelamin seperti perempuan. Sehingga pada saat pubertas, ia tidak akan mengalami haid.  

Amenorrhea Sekunder:

-      Pengobatan

Konsumsi obat obatan, seperti antidepresan, obat tekanan darah tinggi, dan kontrasepsi dapat meningkatkan hormon yang menekan proses ovulasi, menyebabkan menstruasi terhambat.

-      Gangguan hormonal

Hormon berfungsi untuk metabolism tubuh, pertumbuhan, dan perkembangan. Ketidakseimbangan kadar hormon dapat mempengaruhi menstruasi. Wanita dengan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), atau Hiperprolaktinemia umumnya memiliki gejala gangguan haid seperti amenorrhea.

-      Nutrisi

Penurunan berat badan yang berlebih dalam waktu singkat baik secara disengaja ataupun tidak dapat menyebabkan gangguan haid, sebagaimana nutrisi yang optimal dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan hormonal.

-      Stress

Meskipun mekanisme utamanya belum dapat dijelaskan secara jelas, sudah banyak penelitian yang menghubungkan keadaan stress dengan amenorrhea. Kondisi tersebut dikenal sebagai Psychogenic amenorrhea.

 

Apakah Amenorrhea Berbahaya?

Amenorrhea primer maupun sekunder tidak berbahaya, sebagaimana itu bukanlah kondisi yang mengancam nyawa. Meskipun tipe amenorrhea primer cukup jarang ditemukan, dan baru dapat ditegakkan apabila sudah berusia diatas 16 tahun, ada pentingnya kita memperhatikan perkembangan ciri seks sekunder seperti perkembangan payudara dan tumbuhnya rambut kemaluan. Pada umumnya, wanita mulai mengalami pubertas pada usia 10 tahun. Apabila seseorang sudah beranjak 14 tahun namun belum haid, ada baiknya kita mencurigai adanya gangguan struktur rahim.

Akhir kata, perlu dipahami bahwa amenorrhea merupakan sebuah gejala. Untuk mendeteksi dan menangani penyebab, konsultasi bersama Konsultan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas sangat disarankan.

Periksakanlah diri anda apabila anda mengalami Amenorrhea dalam keadaan:

-      Tidak sedang hamil atau menyusui

-      Belum menopause

-      Sudah beranjak usia 16 tahun namun belum mengalami haid

-      Hilangnya haid sebanyak tiga siklus berturut-turut

 

Facts

-      Amenorrhea merupakan sebuah gejala, bukan penyakit

-      Ada beberapa kondisi yang mewajarkan seorang wanita mengalami amenorrhea

-      Gangguan hormonal merupakan penyebab tersering dari gejala amenorrhea

 

1.   FAQ

a.   Apakah semua dokter Sp.OG dapat menangani kasus Amenorrhea?

Seorang dokter Sp.OG dapat menangani kondisi Amenorrhea. Permasalahan amenorrhea yang berkaitan dengan gangguan hormonal ataupun kesuburan pada wanita dapat ditangani dengan dokter Sp.OG dengan subspesialis fertilitas (Sp.OG, K-FER).

 

b.   Bagaimana membedakan amenorrhea primer dan sekunder?


Umumnya wanita mengalami haid selama 2 – 7 hari setiap 21 – 35 hari siklus menstruasi. Amenorrhea primer terjadi apabila seorang wanita tidak pernah mengalami haid meskipun sudah menginjak usia 16 tahun dengan perkembangan ciri seks (seperti payudara, dan rambut kemaluan) yang normal. Sedangkan amenorrhea sekunder merupakan hilangnya (abscense) menstruasi lebih dari tiga periode berturut-turut pada wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi secara teratur.

 

c.   Apakah Amenorrhea berbahaya?

Amenorrhea bukan keadaan yang mengancam nyawa, namun perlu diingat bahwa keadaan amenorrhea merupakan sebuah gejala bukan penyakit. Pemeriksaan dapat menentukan apakah penyebab yang mendasari gejala amenorrhea ini tergolong sesuatu yang alamiah atau tidak, dan perlu atau tidaknya penanganan lebih lanjut.

 

d.   Bagaimana Pemeriksaan Amenorrhea?

Pada wanita usia reproduktif yang sedang tidak hamil ataupun menyusui, amenorrhea merupakan gangguan haid yang dapat muncul sebagai gejala dari berbagai penyakit.

 

Dokter akan melakukan pengambilan riwayat haid, riwayat penyakit lainnya, dan melakukan pemeriksaan fisik seperti menilai ciri perkembangan seks sekunder. Apabila dibutuhkan, dokter dapat mengajukan beberapa pemeriksaan lanjutan seperti tes kehamilan, darah, pencitraan (CT-Scan, USG, atau histeroskopi) untuk menentukan penyebab dari amenorrhea.

 

e.   Bagaimana Penanganan Amenorrhea? 

Penanganan amenorrhea bersifat spesifik untuk setiap individu, tergantung dengan penyebab utama dari gejala Amenorrhea dan kondisi individu.

 

 

 

Reference

[1] Gindoff, P.R. and Jewelewicz, R. (no date) The Global Library of Women's Medicine's, Global Library of Womens Medicine. Available at: https://www.glowm.com/section-view/heading/Amenorrhea/item/294 (Accessed: April 3, 2023).

[2] American College of Obstetricians and Gynecologists. (2020) Amenorrhea: Absence of Period

[3] “Current evaluation of Amenorrhea” (2008) Fertility and Sterility, 90(5). Available at: https://doi.org/10.1016/j.fertnstert.2008.08.038.

 

 



Back to Previous Page
© 2024 Organisasi HIFERI Indonesia
Privacy Policy